Bupati Manokwari Selatan Didesak Arahkan Pembangunan Berkelanjutan di Tengah Keterbatasan Anggaran.

MANews, MANOKWARI SELATAN – Pergantian dan penunjukan Plt. (Pelaksana Tugas) pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan oleh Bupati Bernard Mandacan baru-baru ini disambut dengan harapan besar dari masyarakat. Namun, harapan ini juga dibarengi dengan tuntutan agar pemimpin baru memiliki visi pembangunan yang jelas, terutama dalam mengentaskan stagnasi ekonomi di tengah keterbatasan anggaran daerah.

Masyarakat Manokwari Selatan merasakan dampak langsung dari kondisi ekonomi yang lamban. Lapangan pekerjaan terbatas, harga komoditas lokal tidak stabil, dan peluang usaha sulit berkembang. Oleh karena itu, langkah-langkah efisiensi anggaran yang saat ini ditempuh pemerintah harus diimbangi dengan kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat.

“Kami butuh program yang nyata, bukan sekadar wacana. APBD terbatas, jadi harus ada prioritas,” ujar seorang tokoh masyarakat di Distrik Ransiki. “Kami ingin Bupati fokus pada pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan, bukan proyek-proyek besar yang tidak kami rasakan dampaknya.”

Tuntutan Masyarakat: Membangun dengan Anggaran Efisien, Dampak Maksimal.

Masyarakat mendesak Bupati Bernard Mandacan untuk memiliki garis besar visi-misi yang menjadi kompas bagi semua OPD, terutama para Plt. yang baru ditunjuk. Visi ini harus diterjemahkan menjadi program-program yang tidak hanya efisien dalam penggunaan anggaran, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi rakyat.

Berikut adalah beberapa tuntutan masyarakat yang dapat menjadi acuan:

1. Revitalisasi Ekonomi Lokal dengan Modal Terbatas Pemerintah Daerah harus memprioritaskan program-program yang menggerakkan ekonomi dari tingkat bawah. Ini dapat dilakukan dengan:

  • Penguatan UMKM Lokal: Memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses pasar digital untuk produk-produk unggulan seperti kerajinan tangan, kopi, atau hasil pertanian. Modal yang dibutuhkan relatif kecil, tetapi dampaknya bisa langsung dirasakan.
  • Bantuan Langsung Produktif: Mengalihkan bantuan sosial menjadi bantuan modal usaha produktif bagi kelompok masyarakat, seperti kelompok tani atau nelayan.

2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara Bijak Manokwari Selatan kaya akan potensi alam. Namun, eksploitasi yang tidak terencana dapat merusak lingkungan dan tidak memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Tuntutan masyarakat adalah agar pemerintah:

  • Mengembangkan Ekowisata Berbasis Komunitas: Menggandeng masyarakat adat untuk mengelola destinasi wisata alam. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan penghasilan tanpa merusak lingkungan.
  • Mendorong Pertanian Organik: Menganjurkan petani untuk beralih ke metode pertanian organik yang ramah lingkungan. Selain menjaga kesuburan tanah, produk organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

3. Transparansi dan Partisipasi Publik Di tengah keterbatasan anggaran, setiap rupiah yang dikeluarkan harus jelas peruntukannya. Masyarakat menuntut adanya transparansi dalam setiap kebijakan dan program pembangunan.

  • Musrenbang Partisipatif: Memastikan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat distrik hingga kabupaten benar-benar melibatkan masyarakat secara aktif, sehingga program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
  • Akses Informasi Terbuka: OPD seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) diharapkan dapat menyediakan informasi yang mudah diakses oleh publik terkait program dan alokasi anggaran, sehingga masyarakat dapat ikut mengawasi.

Dengan mendengarkan aspirasi dan tuntutan ini, Bupati Manokwari Selatan diharapkan dapat mengarahkan pembangunan yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan dan berpihak pada kesejahteraan rakyat, sekalipun dihadapkan pada keterbatasan anggaran.

Mantan Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran : Berikan waktu dan kesabaran kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru menjabat.

Dalam wawancara singkat dengan MANews, Markus Waran menekankan bahwa membangun sebuah daerah bukanlah pekerjaan yang mudah dan instan. “Bupati dan Wakil Bupati yang baru ini masih seumur jagung. Mereka butuh waktu untuk beradaptasi, menyusun program, dan mengimplementasikannya,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung penuh dan tidak terlalu cepat menuntut hasil. Menurutnya, pembangunan berkelanjutan membutuhkan proses dan perencanaan yang matang.

Siap Berbagi Pengalaman

Markus Waran juga menegaskan komitmennya untuk tetap berkontribusi bagi kemajuan Manokwari Selatan, meskipun tidak lagi menjabat. Ia menyatakan siap sedia apabila diminta untuk memberikan masukan, pandangan, atau berbagi pengalamannya selama memimpin daerah tersebut.

“Pengalaman saya selama memimpin Manokwari Selatan akan selalu saya bagikan, apabila diperlukan. Terutama dalam hal pembangunan berkelanjutan yang telah kita rintis bersama,” kata Markus Waran.

Pernyataan ini disambut positif oleh masyarakat. Banyak yang menganggap pengalaman Markus Waran sebagai aset berharga yang dapat membantu pemimpin baru dalam melanjutkan pembangunan dan mengatasi berbagai tantangan di Manokwari Selatan.

Dengan adanya kolaborasi antara pemimpin lama dan baru, diharapkan pembangunan di Manokwari Selatan dapat terus berjalan, dan masyarakat bisa merasakan dampak nyata dari visi pembangunan berkelanjutan. (qq)

Related Posts

Don't Miss