Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia, Generasi Muda Papua Anti Korupsi Gelar Aksi

Jayapura, MANews – Peringatan hari Anti Korupsi sedunia, saat ini sudah menjadi tradisi di Indonesia. Mulai dari Pejabat tertinggi di Republik ini, yakni Presiden juga tampak turut aktif memperingati Hari Anti Korupsi sedunia. Namun jika berbicara Anti Korupsi di Papua, sepertinya pencegahan dan ketegasan hukum terhadap tindakan korupsi, masih hanya sebatas wacana dan retorika. Hal ini dapat dilihat dengan masih maraknya korupsi di Papua dan Papua Barat yang seolah dibiarkan dan dipelihara sebagai “Mesin ATM” bagi sebagian Oknum Penegak Hukum.

Hal ini dibuktikan dengan Aksi hari ini yang dilakukan oleh generasi muda papua yang tergabung dalam KOMPAK, Komunitas Papua Anti Korupsi, yang mengelar Aksi di Lingkar Abe, Jayapura. Dalam Aksi tersebut tampak banyak lembaga Anti Korupsi yang ikut andil, salah satunya Forum Peduli Kawasa Byak, yang digawangi oleh Michael Awom.

Aksi KOMPAK hari ini, menekankan keseriusan pemerintah Pusat untuk memberantas Korupsi di Papua, karena dalam temuan KOMPAK itu sendiri, banyak sekali kasus korupsi yang penanganan-nya terkesan setengah hati, dan korupsi itu terkesan dibiarkan agar menjadi ATM berjalan bagi sejumlah oknum Penegak Hukum di Daerah maupun Pusat.

Michael Awom, selaku salah satu orator yang juga ketua FPKB,dalam orasinya menyampaikan beberapa kasus-korupsi Biak Numfor, yang penanganan-nya sendiri terkesan lamban dan setengah hati,bahkan Bupati, selaku pemangku kekuasaan,dapat semena-mena melakukan intimidasi terhadap Penggiat Anti Korupsi di Biak Numfor melalui tekanan massa maupun Aparat Penegak Hukum.

KOMPAK sendiri dalam aksinya yang dibatasi hanya 15 menit, menegaskan bahwa hari Anti Korupsi Sedunia jangan hanya di peringati sebatas Seremonial oleh para Petinggi di Republik ini, khususnya para Pejabat Penegak Hukum, namun tindakan nyata terhadap Pemberantasan Korupsi itu harus serius!

Silas Usyor, salah satu peserta aksi, dalam komunikasi telephone kepada MANews, menyampaikan harapan bahwa Ketegasan terhadap Pemberantasan Korupsi ini jangan hanya menjadi lips service dari Pemerintah Pusat, sebagai generasi muda papua, dirinya berharap Pemerintah Pusat menunjukkan cinta yang sesungguhnya terhadap Orang Asli Papua, “jangan bicara pembangunan namun korupsi dibiarkan, jangan bicara soal kemanusiaan namun tiap hari masyarakat sipil papua yang tidak bersalah menjadi korban“, tutup silas.

Aksi  yang di mulai pukul 12.00 WIT, berjalan dengan tertib, setelah menyampaikan orasinya, massa yang diperkirakan berjumlah kurang lebih 100 orang, kemudian membubarkan diri. (sky)