MANews, Jakarta – Entah apa yang ada di benak seorang Ketua Umum Partai Perindo dan Boss MMC Group, Hary Tanoesoedibjo. Pada 16 Mei 2023 lalu, di dampingin oleh PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia) usai silaturahmi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, secara serampangan menyampaikan bahwa Masyarakat Tionghoa mendukung Capres Pilihan Jokowi. Tentu klaim ini tidak dibenarkan! Tionghoa adalah Etnis Keturunan di Indonesia yang diakui oleh Negara yang tentunya tanpa harus diwakili, setiap WNI Keturunan Tionghoa memiliki hak memilih siapapun Capresnya sesuai dengan pilihannya masing-masing.
PASTI Indonesia : HaryTanoe dan PSMTI bukan Implementasi Tionghoa secara Keseluruhan! Jangan membawa Keetnisan dalam Kepentingan Politik!
Direktur PASTI Indonesia, Lex Wu yang notabenenya juga seorang keturunan Tionghoa mengecam keras klaim sepihak HT (Hary Tanoe) yang mengatasnamakan Masyarakat Tionghoa. “Pilpres 2024, kita sepakat tidak ada politik Indentitas, ini orang malah bawa-bawa Indentitas!, kalaupun mau mendukung Capres Pilihan Presiden, yang tinggal sebut saja, Perindo dan PSMTI mendukung Capres Pilihan Jokowi! gak usah bawa embel-embel Masyarakat Tionghoa!”, ungkap Lex. Menurut Lex Wu, HT dan PSMTI juga bukan Implementasi Tionghoa secara Keseluruhan, satu itu Partai Politik dan satu lagi adalah Ormas. “Mang semua Tionghoa itu adalah Anggota Perindo? Anggota PSMTI? atau punya Saham di MNC Group?, “kan ngak, enteng bener main bawa-bawa Masyarakat Tionghoa!, “emang semua Masyarakat Tionghoa dibagi saham MMC Group?!”, “ngomong kok seenak udelnya sendiri!”. tegas Lex Wu.
Lex Wu, Ada Indikasi HT Menyelamatkan Kepentingan Pribadi sehingga Perlu membawa Klaim Masyarakat Tionghoa, agar tampak meyakinkan!
Seperti yang sempat ramai di publik, bahwa terdapat sejumlah persoalan hukum yang menimpa Hary Tanoe, namun kasus seolah “peti-es” tatkala HT bersama Partainya masuk dalam koalisi!, menurut Lex Wu mungkin klaim ini adalah bagian dari upayanya untuk mendapatkan “perhatian” Presiden, atau juga jalan baru HT untuk mendapatkan bagian daripada “Kue Kekuasaan” mengingat NASDEM berada diluar koalisi pada Pilpres 2024. Namun apapun kepentingan itu, menurut Lex Wu sangat tidak pantas membawa Klaim Etnis, untuk kepentingan Politik ataupun tujuan tertentu! Itu sama hanya membawa Etnis Tionghoa pada Jurang Kepentingan!. “Kita menolak Generalisasi, ketika ada Oknum keturunan Tionghoa yang “bersalah” ataupun Nakal seperti para Koruptor dan Mafia BLBI”, “kita saja minta sebut langsung namanya jangan etnisnya!”, “karena tidak semua Etnis Tionghoa seperti itu”,”lah ini Engko-Engko nyari Kepentingan jualan Generalisasi Klaim Tionghoa, kan BAHLUL Bener!” Tutup Lex dengan nada emosi.
“Berpolitiklah dengan cerdas, bukan lagi menjual etnis!,”So Hoe Gie, tidak pernah menyebut dirinya sebagai siapa dan etnis apa, demikian juga dengan keturunan Tionghoa lain yang berprestasi untuk Indonesia. Mereka cukup menyebut diri mereka Anak Indonesia!” – akhir Lex Wu dalam wawancara melalui WhatsApp Call. (Sky)